Showing posts with label ATM. Show all posts
Showing posts with label ATM. Show all posts

Jangan Lakukan Ini dengan Kartu Kredit Anda

24 October 2017
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kartu kredit mungkin membantu keuangan bagi sebagian orang. Namun bila tidak cerdas menggunakannya, seseorang bisa terjebak dalam utang. 

"Permasalahan kartu kredit rata-rata datang ketika membayar cicilan," ujar Djamin Nainggolan, Head of Consumer Lending and E-Channel Danamon dalam acara Diskusi Pegang Kendali Keuangan Pribadi dan Kartu Kredit Secara Bijak dan Aman bersama Bank Danamon di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Djamin menjelaskan, ketika seseorang sudah menggesek kartu kredit maka tagihan akan dibayarkan 55 hari kemudian. Pengguna kartu kredit 50 persen di antaranya menyukai pembayaran penuh, dan 50 persen sisanya memang membayar dengan cicilan. 

Jika pandai menggunakannya kartu kredit bukanlah alat pembayaran yang berbahaya. Kartu kredit bukan dana cadangan melainkan alat pembayaran yang memudahkan transaksi tanpa uang tunai.

Agar tidak terjebak dalam hutang kartu kredit, jangan pernah lakukan hal-hal di bawah ini. 

1. Total utang kartu kredit jangan sampai melebihi 20 persen penghasilan bulanan. Idealnya, total utang kartu kredit maksimal hanya sampai 20 persen dari penghasilan bulanan.

2. Hindari pembayaran tidak disiplin. Jika pengaturan keuangan tidak disiplin maka pengguna bisa terjerat utang dengan bunga berlipat.

3. Keliru saat melakukan perhitungan juga bisa berdampak buruk. Usahakan teliti dalam membaca jumlah tagihan atau menghitung bunga cicilan karena bisa berpengaruh pasa keuangan bulanan. 

Selain harus hati-hati agar tidak terlilit utang, kartu kredit bisa menjadi pintu bagi pelaku kejahatan. Untuk menghindari hal tersebut sebaiknya jangan lakukan hal ini! 

1. Jangan biarkan kartu kredit digesek dua kali dalam satu transaksi. Pemilik kartu kredit memiliki kendali sepenuhnya atas kartu kredit dan pengguna dapat menolak apabila kasir akan menggesek kartu di mesin kasir.

2. Jangan pernah berikan data kartu kredit kepada orang lain. Lindungi data kartu kredit dengan merahasiakan pin, kode ccv, dan tidak menyimpan data kartu kredit pada situs belanja atau dalam bentuk apapun bahkan kepada petugas bank sekalipun.

3. Jangan gunakan kartu kredit pada situs mencurigakan. Jika belanja online periksa terlebih dahulu mengenai rekam jejak dari toko tersebut. Pastikan halaman memiliki tautan https:// atau tidak melakukan 'klik' pada email berisi tautan mencurigakan. 

sumber: Republika

untuk melihat rate kami yang paling update:

silahkan klik link ini

Gestun Jakarta / Gestun Pluit / Gestun Baywalk

Informasi tempat-tempat yang melayani jasa Gesek/Tarik Tunai dan
Dana Talangan Pelunasan Kartu Kredit Anda.

TERSEDIA 450+ TEMPAT GESTUN DI INDONESIA :

di berbagai kota di Indonesia :
Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Jogja, Semarang, Malang, Tegal, Salatiga, Solo, Makassar, Palu, Denpasar, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Batam, Bengkulu, Palembang, Jambi, Lampung, Lumajang, Mataram, Mojokerto, Pekanbaru, Sidoarjo, Sumedang, Sukabumi, Tasikmalaya, Cikampek, Purwakarta, Cikarang, Manado, Dll.

250+ TEMPAT GESTUN DI JAKARTA
DAN SEKITARNYA :
Ambassador Mall,
Benhil Raya, Bintaro, Blok M,
Casablanca, Cempaka Mas, Cengkareng, Cibubur, Cideng, Ciganjur, Cijantung, Cikini, Cilandak, Ciledug, Cililitan, Cinere, Citraland,
Daan Mogot, Duri Kepa, Duri Kosambi, 
Fatmawati,
Gajah Mada Plaza, Gatot Subroto, Glodok, Grogol,
Jagakarsa, Jatinegara, Jelambar, Kalideres, 
Kampung Melayu, Kebayoran Lama, Kelapa Gading, Kemanggisan, Kemayoran, Kota, Kuningan, Latumeten, Lebakbulus, Lenteng Agung,
Mangga Besar/Lokasari, Mangga Dua, Mega Kuningan, Menteng, Meruya, Muara Karang,
Otista,
Pancoran, Pasar Minggu, Permata Hijau, Pesanggrahan, Pluit, Pondok Labu, Pulogadung, Puri Indah/Kembangan,
Radio Dalam, Ragunan, Rasuna Said, Rawa Buaya, Rawamangun, Roxy,
Season City Mall, Semanan, Semanggi Plasa, Slipi Jaya, Srengseng, Sudirman,
Taman Anggrek, Taman Mini, Taman Palem, Tanah Abang, Tanjung Duren, Thamrin, Tebet,
Jakarta Lainnya 
Tangerang
Depok
Bogor
Bekasi

Read more ...

Mengapa Harus Gesek Tunai Kartu Kredit? (GESTUN PLUIT)

20 November 2015

Mengapa Harus Gesek Tunai Kartu Kredit?


Menerima gesek tunai semua kartu kredit.
Mengapa orang-orang lebih suka ambil tunai dengan menggesek kartu kredit di merchant daripada lewat mesin ATM? Ini ada alasan logisnya. Konsumen bukan orang bodoh. 


Alasan logis seperti inilah yang memberikan sinyal kepada pebisnis ulung untuk memanfaatkan peluang sehingga bisnis gesek tunai marak di seluruh kota besar di Indonesia. Semakin berkembang penggunaan kartu kredit di sebuah kota, semakin menjamur bisnis tarik tunai kartu kredit seperti ini. Tidak bisa dihentikan atau ditiadakan. 

Sumber penyakitnya ada pada bank itu sendiri, bukan di nasabah atau merchant atau bahkan ancaman sistemik perbankan. Omong kosong semuanya! Kalau bank atau asosiasi AKKI mau membereskan hal ini, bereskan diri mereka sendiri. Bukan pihak lain. Yang bisa dilakukan bank hanyalah membuat praktek gesek tunai ini berjalan secara diam-diam dan makin sulit dideteksi. Mestinya bank ingat pepatah mereka sendiri,

"Gesek atau tidak, kalau sudah dipakai harap dibayar!"

Jumlah penerbit kartu kredit yang banyak dan beragam, membuat mereka saling bersaing. Di atas kertas boleh saja berkata saling mendukung atau bekerjasama, namun prakteknya bisa berbeda. Tiap-tiap bank memiliki jurusnya masing-masing untuk menjadi raja perbankan. Otomatis praktek gesek tunai tidak akan bisa dihilangkan sama sekali. Meski secara diam-diam di asosiasi AKKI bisa saja mereka berkata akan menghapus praktek gesek tunai, bekerjasama memberantas bisnis gesek tunai, bla...bla...bla. Kayak tidak tahu saja otak bankir. Paling gebrakan tersebut hanya hangat-hangat tai ayam untuk menyenangkan hati pejabat BI atau keputusan BI. Bahkan tidak tertutup kemungkinan keputusan BI hanyalah keputusan formalitas saja layaknya ribuan Kepres, Kepmen, UU dan Perda di Indonesia yang hanya sebagai hiasan saja. 

Selama bisnis gesek tunai Anda menghasilkan keuntungan buat bank, bank tidak akan berani menarik kembali mesin EDC tersebut. Ini sama saja mematikan bisnis bank itu sendiri. Paling bank tersebut akan mengajari Anda tips yang lebih mantap agar tidak terlalu mencolok sehingga diketahui bank lainnya. Atau mereka akan menasehati Anda yang sebenarnya berarti "sulit bagi kami untuk tidak bekerjasama dengan Anda". Dan andaikata memang mesinnya dicabut, toh nanti juga akan ditawari oleh bank lainnya. Jadi santai saja. Tunggu waktunya. Yang mengenakan surcharge 3% pada saat belanja tidak dicabut mesinnya yang jelas-jelas merugikan konsumen, masa ini yang gesek tunai dicabut mesinnya? Anda bisa menilai sendiri mentalitas orang bank. Kalau berbelanja kena surcharge 3% jelas ini menipu konsumen, tetapi kalau gesek tunai meski kena surcharge alias fee 5% tetapi konsumen sudah dikasih tahu.

Berikut ini beberapa alasan yang berhasil kami lacak kenapa gesek tunai kartu kredit lebih dipilih nasabah atau akan selalu hadir di tengah masyarakat. Logis atau tidak, Anda tentukan sendiri:
  • Butuh Dana Tunai Mendadak. Namanya juga butuh uang tunai (bukan barang), ya jelas orang ambil uang tunai. Namanya mendadak terus mau ambil atau pinjam dari mana? Buat apa punya kartu kredit jika tidak bisa dimanfaatkan? Emang pinjam uang dari bank bisa dikasih? Proses KTA saja butuh waktu berbulan-bulan. Jadi lebih gampang ke merchant gesek tunai.
  • Merchant Tidak Menerima Kartu Kredit. Bagaimana jika merchant tersebut adalah rumah sakit di mana kita perlu mengobati orang tua kita? Gesek kartu kredit tidak bisa, lagian butuh dana untuk berobat. Bukankah pilihannya tarik tunai? Yang penting kita bayar tagihannya.
  • Tarik Tunai Lewat ATM Kena Biaya Besar. Anda pasti sudah tahu bahwa sekali tarik tunai lewat mesin ATM dikenakan biaya 4% atau minimum Rp 50.000 tergantung mana yang lebih besar. Ada kalimat "tergantung mana lebih besar" sudah harus membuka mata Anda tentang mentalitas orang bank. Tarik tunai lewat ATM ada batasannya. Uang keluar per tarikan maksimum Rp 1,5 juta. Mau ambil Rp 10 juta mesti tarik 7x yang sama saja menyumbang Rp 350.000 buat bank. Sama saja bohong. Di merchant tarik tunai bahkan cukup 2,5% - 3%.
  • Bunga Tarik Tunai ATM Lebih Tinggi. Sudah kena biaya lebih tinggi, masih ada biaya bunga. Jebakan yang sangat mematikan. Ambil tunai lewat merchant bunganya lebih rendah karena dianggap transaksi belanja ritel. Terkecuali Anda membayar penuh otomatis bunga ini tidak akan ada.
  • Tarik Tunai Lewat ATM Terbatas. Punya kartu kredit berlimit Rp 50 juta sudah pasti tidak bisa tarik tunai (cash advance) Rp 50 juta. Tetapi berbelanja bisa Rp 50 juta sekaligus. Dengan demikian butuh uang maksimal sudah jelas orang akan memilih gesek tunai di toko. Kok orang bank goblok sekali ya?
  • Menghindari Tindak Kriminal. Tarik tunai lewat mesin ATM berarti mengambil uang tunai dan bisa jadi sasaran perampokan atau pencopetan. Sudah kena biaya besar, bunga tinggi, tidak maksimal, tidak aman lagi. Mending orang datang ke toko gesek tunai. Uang bisa ditransfer ke rekening kita dan tak perlu pegang uang kontan atau pegang secukupnya saja. Gampang kan?
  • Merchant Gesek Tunai Ada Di Mana-Mana. Di mana ada merchant di sana ada merchantgesek tunai. Percayalah pada kami. Selalu ada merchant gesek tunai baik yang terang-terangan menawarkan jasanya atau bahkan diam-diam. Toko manapun bisa menjadi merchant gesek tunai asal sudah kenal baik, didekati perlahan-lahan atau kalau pemilik toko atau manajer perusahaan tersebut mengerti peluang bisnis ini. Namanya juga cari uang, siapa yang tidak mau? Emang kalau kita tidak punya uang, orang bank bisa kasih makan buat anak cucu kita? Jadi sikat saja peluang ini. Peduli omongan orang bank.

Butuh Jasa Gesek tunai? klik disini...

Butuh bantuan untuk melunasi kartu kredit Anda...! Kami mampu membantu Anda..! klik disini

jasa gesek tunai pluit / gestun pluit / muara karang / baywalk


sumber:
http://www.mafiakartukredit.com/2012/01/mengapa-gesek-tunai-kartu-kredit.html
Read more ...

Pengeluaran Lebih Besar dari Pendapatan? (GESTUN PLUIT)

25 August 2015
Mungkin Anda pernah merasa gaji yang diperoleh setiap bulan terlalu kecil, namun kebutuhan yang harus dipenuhi ternyata lebih banyak. Jika kondisinya demikian, Anda perlu menganalisa alokasi pendapatan dan pengeluaran bulanan agar keuangan tetap sehat.


Sedianya, pendapatan Anda harus bisa untuk memenuhi biaya hidup (living cost) utama, cicilan utang, dana darurat, dan gaya hidup (lifestyle) seperti liburan bersama keluarga. Namun jika pendapatan Anda masih belum dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, ada tiga hal yang perlu Anda perhatikan, agar pengeluaran Anda tidak lebih besar dari pada pendapatan. Berikut tips berhemat tersebut:

Gestun Jakarta Murah
Pertama, Anda perlu mengerti betul perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Kendalikan belanja Anda dengan merencanakan setiap pengeluaran secara detail. Hindari pembelian implusif. Usahakan tidak tergoda oleh diskon besar jika kita memang tidak benar-benar membutuhkan barang tersebut. Menurut perencana keuangan Muhammad Andoko biaya hidup yang mencakup sandang, pangan, papan, komunikasi, transportasi, dan perawatan diri, pengeluarannya tidak melebihi 30% dari total penghasilan. (Kontan, 2 Februari 2012).

Gestun Jakarta
Kedua, mengelola keuangan dan menjelankannya dengan penuh disiplin. Menurut Harris Turino, Faculty Member Prasetiya Mulya Business School, utang adalah hal yang jamak dilakukan dan sebenarnya bukan hal yang perlu ditakuti. Utang pada hakikatnya adalah menambah daya beli kita dengan menarik pendapatan kita di masa mendatang ke masa kini. (Kompas.com, 29 April 2010)

Namun, berutanglah untuk hal-hal yang produktif. Harris menyarankan, besarnya total cicilan utang tidak boleh lebih dari 30% dari total pendapatan. Bila utang Anda telah melebihi 30% lakukan restrukturisasi utang dengan memprioritaskan utang-utang yang memiliki bunga tinggi, seperti utang kartu kredit, kredit tanpa agunan dan sejenisnya.

Ketiga, siapkan dana darurat dan asuransi dasar seperti program BPJS Kesehatan.
Menurut Harris, banyak orang tidak memikirkan ketersediaan dana darurat dalam perencanaan keuangan, sehingga ketika muncul pengeluaran tidak terduga maka yang sering dilakukan adalah menambah utang, dan biasanya jenis utangnya adalah utang dengan tingkat bunga tinggi seperti utang kartu kredit dan kredit/pinjaman tanpa agunan. Menurut Andoko, jika Anda telah berkeluarga, minimal dana darurat yang Anda sediakan sekitar enam kali gaji
Gestun Jakarta Murah
Mengambil asuransi dasar dapat meringankan beban jika terjadi risiko di masa mendatang. Jika Anda telah berkeluarga dan memiliki anak lebih dari dua, sebaiknya ambil proteksi dasar seperti BPJS Kesehatan untuk anak ketiga dan seterusnya, agar dapat meringankan beban Anda bila terjadi risiko sakit pada mereka. Umumnya perusahaan hanya menanggung asuransi kesehatan untuk karyawannya sampai anak kedua.


Sudahkan Anda mengontrol hutang Anda?

Jika Anda memiliki hutang kartu kredit, kami dapat membantu Anda untuk melunasinya...

untuk info lainnya: silahkan klik disini

gesek tunai pluit / gestun pluit / muara karang

sumber:
ww.futuready.com/articledetail/index/3-cara-jitu-agar-pengeluaran-tidak-melebihi-pendapatan
Read more ...
Whatsapp