Showing posts with label rate gestun. Show all posts
Showing posts with label rate gestun. Show all posts

Melakukan Tarik Tunai Kartu Kredit Itu Ide Bagus, Asal Kamu Ingat 3 Poin Ini!

02 January 2018
Iya, iya. Udah pada hafal dengan artikel umum yang bilang “Tarik tunai itu biaya dan bunganya gede banget, jangan dilakukan!” Atau “Kartu kredit itu buat bayar transaksi. Kalau mau tarik tunai pake kartu debit!” Tapi ada alasannya fitur tersebut disediakan oleh bank kartu kredit.

Memang, tarik tunai kartu kredit adalah hal yang dianggap ‘berbahaya’. Orang yang sering melakukan tarik tunai kartu kredit dapat mengindikasikan bahwa ada masalah yang lebih gawat bersembunyi.

Lagipula, kalau kamu sering melakukan tarik tunai karena tidak punya uang, sudah jelas ada sesuatu yang sangat salah. Kalau kamu ga punya cukup uang untuk kehidupan sehari-hari, apa kabar bayar tagihan kartu kredit nanti?

Sebagai panduan dasar, ada dua jenis tambahan biaya yang harus kamu tanggung saat melakukan tarik tunai kartu kredit: biaya penarikan dan bunga.


Biaya penarikan adalah biaya yang kamu bayar sekali pada saat melakukan penarikan. Sedangkan bunga ini yang merupakan masalah yang akan menyebar seperti kanker bila dibiarkan.

Bunga dari tarik tunai kartu kredit memiliki peraturan yang sama dengan bunga yang dihasilkan dari segala transaksi kartu kredit. Intinya, kalau dibiarkan tidak terbayar akan terus beranak-pinak selamanya. Jadi, harus gimana?

Ada cara dimana kamu bahkan tidak perlu membayar bunga tersebut. Dengan kamu langsung membayar lunas tagihan tarik tunai kartu kreditmu, maka kamu pun terbebas dari akumulasi bunga yang bertambah tiap bulan.


Tapi mengesampingkan hal-hal yang sudah menjadi peraturan yang jelas  tersebut, ada situasi dan waktu kamu bisa melakukan tarik tunai kartu kredit dengan penuh percaya diri. Apa saja situasi yang dimaksud?

1. Keadaan Gawat Darurat

Emergency-dentist
Dilarang masuk ruang rumah sakit tanpa menyelesaikan administrasi.
Yang ini rasanya no-brainer banget lah ya. Keadaan gawat darurat yang dimaksud disini pun bukan keadaan gawat darurat biaya.

Mungkin bila kamu atau anggota keluargamu ada yang mengalami kecelakaan yang harus masuk rumah sakit pun kamu masih bisa menghindarkan diri dari tarik tunai kartu kredit. Apalagi semua rumah sakit sekarang sudah bisa melakukan pembayaran melalui gesek kartu kredit ataupun debit.

Tapi bagaimana kalau kecelakaan tersebut terjadi di daerah yang agak ‘terpencil’ dan perawatan dilakukan di klinik kecil yang belum dilengkapi dengan mesin EDC. Apalagi kalau kamu ga sedang pegang uang tunai.

Lebih parahnya lagi kamu ga punya asuransi, jadi mau ga mau harus bayar. Ga mungkin gesek kartu kredit tanpa mesin EDC dan ga mungkin bayar kalau ga punya uang, kan? [Baca: Melihat Pentingnya Asuransi Bagi Masa Depan Keuangan Anda]

Kamu lari ke ATM terdekat, dan ternyata bahkan kartu debitmu pun sedang kosong. Baru deh disitu kamu tarik tunai kartu kreditmu untuk membayar tagihan.

2. Kebutuhan Berbisnis

business-increase-profits
Berutang sedikit untuk mendapat keuntungan banyak.


Ada satu lagi pengecualian dimana kamu bisa melakukan tarik tunai. Apa yang akan kamu lakukan kalau kamu ga punya uang tunai, tapi kamu punya kesempatan untuk membeli sesuatu yang bisa kamu jual lagi untuk mendapatkan untung?

Agus memiliki sebuah toko handphone. Di akhir bulan yang kurang menguntungkan untuk tokonya ini, Agus kejatuhan pesanan. Ada seorang bapak yang ingin membelikan hadiah handphone untuk istrinya.

Handphone tersebut harus Agus beli seharga Rp 1 jt. Dengan penjualan tersebut Agus meraup untung Rp 300 ribu. Tapi Agus tidak memiliki handphone yang diinginkan bapak tersebut, dan tidak memiliki uang tunai untuk beli ke pemasok. Lalu gimana?

Tentunya Agus bisa berpaling ke kartu kredit miliknya. Dia bisa menarik uang 1 juta melalui kartu kreditnya. Tentu saja Agus harus menanggung biaya penarikan sebesar minimal Rp 50 ribu. Dan bila Agus langsung bayar tagihan tersebut sampai lunas tanpa menunggak ke bulan-bulan berikutnya, Agus tidak perlu membayar bunga.

Yang berarti total keuntungan bersih yang diterima Agus adalah Rp 250 ribu. Kalau sudah begitu, tarik tunai kartu kredit terlihat seperti pilihan yang bagus, kan?

Harga handphone dari supplier: Rp 1 juta
Harga handphone saat dijual Agus: Rp 1,3 juta
Untung: Rp 300 ribu

Tarik tunai kartu kredit: Rp 1 juta
Biaya tarik tunai kartu kredit: Rp 50 ribu

Agus membayar tagihan kartu kredit secara penuh, dia pun ga dikenakan bunga. Totalnya jadi Rp 1.050.000. Tapi ingat, Agus masih meraih untung:

Rp 300 ribu (Untung Agus dari penjualan) – Rp 50 ribu (biaya tarik tunai) = Rp 250 ribu

70251013-kredit macet
Hitung keuanganmu dengan baik untuk mencegah biaya siluman.
Kalau memang sangat merugikan, tentunya bank tidak akan menyediakan fitur tersebut. Tidak seperti apa yang dipercaya orang awam, bank itu tidak jahat dan tidak bodoh. Bank mengalami kerugian setiap ada kredit macet karena utang yang ga mampu kamu bayar.

Sama seperti semua fitur dan kartu kredit itu sendiri, tarik tunai hanya satu dari sekian media atau alat yang bisa kamu gunakan. Gunakan dengan benar, maka kamu punya pintu darurat yang bisa kamu akses saat kamu ga punya pilihan lain.

Kalau gunakan dengan teledor… Rasanya ga perlu diterusin ya?
 sumber: https://blog.duitpntar.com/melakukan-tarik-tunai-kartu-kredit-itu-ide-bagus-asal-kamu-ingat-3-poin-ini/


Read more ...

Sejak Awal 2017, Jumlah Kartu Kredit Terus Turun - Lokasi Gestun

10 October 2017

Jakarta - Jumlah kartu kredit beredar mengalami penurunan. Awal 2017 jumlah kartu kredit tercatat 17,49 juta keping, namun Agustus kartu kredit tercatat 16,89 juta keping.



Deputi Gubernur BI, Sugeng menjelaskan terkait jumlah kartu kredit yang mengalami penurunan dari awal tahun hingga Agustus, terjadi karena saat ini jumlah pengguna sedang menjalani tahap konsolidasi.

"Hal ini disebabkan beberapa hal lain ketentuan BI yang membatasi kepemilikan jumlah kartu kredit untuk penghasilan tertentu," kata Sugeng kepada detikFinance, Selasa (10/10/2017).

Dia menjelaskan, BI memandang perkembangan penurunan jumlah kartu kredit masih dalam koridor kewajaran. 

"Ini artinya pemegang kartu kredit benar-benar masyarakat yg layak dan mampu menggunakan limit kredit dg baik dan bijak," imbuh dia.

Kemudian peraturan tentang kewajiban pelaporan transaksi kartu kredit pada 2016 juga jadi trigger penutupan kartu atas permintaan nasabah.

Sugeng menjelaskan, dalam penggunaan kartu kredit, BI juga terus mendorong perlindungan konsumen bagi pengguna kartu kredit melalui kewajiban penggunaan PIN 6 digit untuk transaksi, pelarangan dobel swipe dan Surcharge, penurunan suku bunga kartu kredit dr 2,95 menjadi 2,25% per bulan.

Mengutip alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) BI, per Januari jumlah kartu kredit tercatat 17,49 juta, kemudian Februari 17,52 juta, Maret 17,59 juta, April 17,66 juta.

Memasuki Mei jumlah kartu turun jadi 17,22 juta. Pada Juni jumlah kartu 16,77 juta. Lalu Juli 16,85 juta dan masuk ke Agustus jumlah kartu 16,88 juta keping. (ang/ang)


sumber: Detik

Untuk itu kami dapat membantu Anda yang ingin gesek tunai di Jakarta:

Gestun Jakarta
Gestun Jakarta Barat

GREENBAY: Tower A LGM no.29(Lokasi baru hanya berbeda beberapa kios dari lokasi lama)SENIN - JUMATJam: 11:00 - 19:30SABTUJam: 11:00 - 18:00
Telpon/Whatsapp:
0858 7871 6888 atau0812 9696 2727 atau0819 0508 0000PIN BB: DA942800Email: infogestun@gmail.com

Silahkan lihat page kami yang lain:
lokasi gestun di jakarta
Informasi tempat-tempat yang melayani jasa Gesek/Tarik Tunai dan
Dana Talangan Pelunasan Kartu Kredit Anda.

TERSEDIA 450+ TEMPAT GESTUN DI INDONESIA :

di berbagai kota di Indonesia :
Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Jogja, Semarang, Malang, Tegal, Salatiga, Solo, Makassar, Palu, Denpasar, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Batam, Bengkulu, Palembang, Jambi, Lampung, Lumajang, Mataram, Mojokerto, Pekanbaru, Sidoarjo, Sumedang, Sukabumi, Tasikmalaya, Cikampek, Purwakarta, Cikarang, Manado, Dll.

250+ TEMPAT GESTUN DI JAKARTA
DAN SEKITARNYA :
Ambassador Mall,
Benhil Raya, Bintaro, Blok M,
Casablanca, Cempaka Mas, Cengkareng, Cibubur, Cideng, Ciganjur, Cijantung, Cikini, Cilandak, Ciledug, Cililitan, Cinere, Citraland,
Daan Mogot, Duri Kepa, Duri Kosambi, 
Fatmawati,
Gajah Mada Plaza, Gatot Subroto, Glodok, Grogol,
Jagakarsa, Jatinegara, Jelambar, Kalideres, 
Kampung Melayu, Kebayoran Lama, Kelapa Gading, Kemanggisan, Kemayoran, Kota, Kuningan, Latumeten, Lebakbulus, Lenteng Agung,
Mangga Besar/Lokasari, Mangga Dua, Mega Kuningan, Menteng, Meruya, Muara Karang,
Otista,
Pancoran, Pasar Minggu, Permata Hijau, Pesanggrahan, Pluit, Pondok Labu, Pulogadung, Puri Indah/Kembangan,
Radio Dalam, Ragunan, Rasuna Said, Rawa Buaya, Rawamangun, Roxy,
Season City Mall, Semanan, Semanggi Plasa, Slipi Jaya, Srengseng, Sudirman,
Taman Anggrek, Taman Mini, Taman Palem, Tanah Abang, Tanjung Duren, Thamrin, Tebet,
Jakarta Lainnya 
Tangerang
Depok
Bogor

Bekasi

greenbay

baywalk
Read more ...

PEYESUAIAN HARGA GESTUN TERHADAP KONDISI MESIN

05 September 2016
Mengingat kondisi Mesin EDC yang saat ini sedang Langka dan adanya perubahan basis rate dari supplier, Kami terpaksa harus menjaga jumlah Gestun/talangan per hari, Oleh karena itu dengan terpaksa kami harus menaikkan rate gestun/talangan, sampai waktu yang tidak ditentukan atau sampai kondisi kembali normal/ stabil.

Mohon pengertiannya.

Tarif baru yang berlaku di baywalk:
---------------------------------------

< 5jt : 3%
5jt - 10jt : 2,85%
>10jt 2.6%
Read more ...
Whatsapp